article

Sidra Tapanuli: Apakah Benar Varietas Langka Ini Telah Hadir di Tanah Air?

13 Jun 2025

Super Admin

Edukasi

article

Dalam komunitas kopi specialty, nama varietas memiliki bobot penting—bukan hanya soal komoditas, tetapi juga tentang asal-usul, metode budidaya, dan identitas. Salah satu varietas yang belakangan menjadi sorotan adalah Sidra, jenis kopi hibrida dari Amerika Selatan yang dikenal dengan sejarah seleksi terbatas dan penyebaran yang sangat terbatas.

Kini muncul klaim bahwa Sidra telah tumbuh di Indonesia. Beberapa pelaku kopi menyatakan bahwa varietas ini—yang sebelumnya hanya terdengar di Colombia dan Ekuador—telah mulai dibudidayakan oleh petani di dataran tinggi Sumatera Utara. Kami mendapatkan dua sampel green bean untuk observasi visual: satu dari Kolombia, satu dari Indonesia.

Berikut dokumentasinya:Kami tidak menyimpulkan apa pun dari gambar ini. Tujuan kami adalah menyajikan informasi sebagaimana adanya, tanpa interpretasi berlebih.

Apa Itu Sidra dan Dari Mana Asalnya?

Sidra dikenal sebagai varietas hibrida hasil seleksi alami dari Bourbon dan Typica. Berdasarkan literatur dari Bertrand et al. (2003) dan publikasi CATIE (2021), varietas ini pertama kali diseleksi secara terbuka di wilayah pegunungan Ekuador dan kemudian mulai dikenal luas melalui produsen kopi di Kolombia.

Proses seleksi Sidra tidak selalu terdokumentasi secara formal. Banyak kebun mengembangkan benih dari hasil persilangan alami yang kemudian dipilih berdasarkan karakter pertumbuhan dan produktivitas pohon. Karena itulah, Sidra hingga kini belum diklasifikasikan secara resmi dalam katalog varietas global oleh lembaga seperti World Coffee Research.

Dokumentasi publik tentang distribusi benih Sidra sangat terbatas. Tidak ada data resmi yang menunjukkan bahwa benih varietas ini telah disebarkan ke luar Amerika Selatan secara sistematis.

Sampel dan Dokumentasi

Sampel yang kami terima terdiri dari dua green bean yang dikirim secara terpisah. Masing-masing dilabeli sebagai “Sidra” oleh pihak pengirimnya. Salah satu berasal dari Kolombia dan dikirim oleh mitra produsen luar negeri. Satunya berasal dari kebun kopi yang terletak di  Sumatera Utara.

Proses pascapanen yang dilakukan untuk masing-masing biji berbeda, sesuai penjelasan dari masing-masing pihak pengirim. Satu melalui proses natural, satunya lagi melalui natural Anaerob. Kedua sampel kami dokumentasikan dalam foto tanpa pengolahan visual tambahan.

Kami tidak menilai atau menginterpretasi bentuk, ukuran, warna, atau karakteristik lain dari kedua biji. Tujuan dokumentasi ini semata-mata untuk observasi publik.

Tidak Ada Distribusi Resmi yang Terdokumentasi

Hingga saat ini, belum ditemukan publikasi resmi dari lembaga pemerintah atau lembaga riset kopi nasional yang mencatat keberadaan Sidra dalam program pengembangan varietas di Indonesia. Lembaga seperti Puslitkoka maupun Balai Penelitian Tanaman Perkebunan belum mencantumkan Sidra sebagai varietas yang diuji atau didistribusikan secara resmi di Indonesia.

Namun kami juga tidak menutup kemungkinan bahwa distribusi benih kopi dapat terjadi melalui jalur non-formal. Dalam sejarah industri kopi, banyak varietas yang menyebar melalui jaringan pribadi atau petani diaspora, di luar kanal resmi institusional.

Kami tidak memiliki informasi tentang jalur masuk atau sejarah penyebaran Sidra di Indonesia. Kami hanya menerima sampel, dan mendokumentasikan apa yang terlihat.

Penutup: 

Keberadaan varietas Sidra di luar wilayah asalnya masih jarang terdokumentasi, terlebih lagi di Asia. Meski begitu, dinamika dunia kopi terus bergerak dan sering kali meninggalkan celah yang belum tercatat secara formal.

Apa yang kami tampilkan di sini hanyalah bentuk dokumentasi terbuka dari dua sumber berbeda yang sama-sama menggunakan nama varietas yang serupa. Informasi ini dapat menjadi bahan perenungan, pembelajaran, atau mungkin awal dari diskusi yang lebih luas.

Setiap pembaca tentu memiliki sudut pandang dan pemahaman masing-masing. Semoga informasi ini bisa memberi konteks tambahan dalam menelusuri keragaman dunia kopi, tanpa harus tergesa dalam menyimpulkan sesuatu yang masih terus berkembang.



Referensi Akademik:

  1. Bertrand, B., Anthony, F., Etienne, H. (2003). Coffee Genetic Resources and Sustainable Breeding. CIRAD – ICO.

  2. Montagnon, C., Bertrand, B., Guyot, B. (2019). Arabica Coffee: Varietal Identification and Genetic Diversity. Journal of Coffee Science, Vol. 5(2).

  3. CATIE. (2021). Variedades de Café en América Latina. Technical Research Series No. 87.

  4. La Palma y El Tucán. (2020). Sidra Field Notes. Internal Farm Reports.

  5. World Coffee Research. (2020). WCR Variety Catalog (Note: Sidra not included in official release)