13 Jul 2025
Andreas
Standar Cupping Kopi SCAA - Berikut adalah penjelasan elemen-elemen penilaian cupping kopi berdasarkan protokol resmi SCAA (Specialty Coffee Association of America) tahun 2005 dari dokumen yang kamu lampirkan. Elemen-elemen ini digunakan oleh para profesional untuk mengevaluasi kualitas kopi secara objektif:
Fragrance adalah aroma bubuk kopi kering. Setelah kopi diseduh dengan air panas, aromanya disebut aroma. Ini adalah impresi pertama yang menunjukkan karakteristik kopi seperti floral, fruity, spicy, atau nutty.
Penilai akan mencium bubuk kopi sebelum dan sesudah air dituang.
Mengacu pada kesan menyeluruh dari rasa kopi — kombinasi aroma, rasa manis, keasaman, dan aftertaste. Ini merupakan elemen paling dominan yang menggambarkan karakteristik kopi secara umum.
Adalah rasa yang tertinggal di mulut setelah kopi ditelan. Aftertaste yang panjang dan bersih biasanya dianggap sebagai nilai plus.
Dalam cupping kopi, acidity bukan berarti asam seperti jeruk nipis, melainkan rasa cerah, hidup, atau tajam yang memberi kesegaran. Bisa bersifat bright, mellow, vibrant, atau bahkan flat jika rendah.
Mengacu pada tekstur dan kekentalan kopi di mulut (mouthfeel), seperti ringan, medium, atau penuh. Body bisa diibaratkan seperti perbandingan antara susu dan air. Selain itu Body juga bisa menggambarkan apakah kopi yang dicupping memiliki tekstur yang smooth atau rough.
Menilai seberapa harmonis unsur rasa (flavor), keasaman, body, dan aftertaste. Jika semua elemen menyatu dengan baik tanpa ada yang menonjol atau mengganggu, maka skornya tinggi.
Menilai tingkat kemanisan alami kopi yang berasal dari proses pengolahan dan gula alami pada biji. Kopi yang manis secara alami menandakan pemrosesan dan pemanggangan yang baik.
Adalah kejernihan rasa, tanpa ada rasa yang mengganggu atau cacat. Penilaian ini dilakukan dari seduhan pertama hingga akhir, memastikan rasa tetap bersih. Apabila ditemukan cacat atau defect, maka akan ada pengurangan nilai.
Menilai konsistensi rasa di seluruh cangkir. Biasanya satu sampel kopi diseduh dalam 5 cangkir. Jika semua rasanya seragam, maka poinnya tinggi. Tiap cup memiliki score 2 sehingga apabila ada 1 cup yang tidak uniform, maka scorenya adalah 8.
Merupakan penilaian subjektif dari penilai terhadap keseluruhan kualitas dan potensi kopi. Biasanya mencerminkan preferensi juri berdasarkan pengalaman sensorik. Tetapi perlu diingiat bahwa yang dimaksud dengan subjektif di sini tetap menjunjung nilai profesionalisme.
Kesalahan atau cacat rasa seperti fermentasi berlebihan, rasa moldy, atau rasa fenolik. Terdapat dua jenis:
Taint: cacat ringan
Fault: cacat berat
Skor ini mengurangi nilai total dan bisa menggagalkan kopi untuk masuk kategori specialty.
Setiap elemen dinilai dari 6.00 sampai 10.00 poin, dengan ketentuan:
6.00–6.75: Baik
7.00–7.75: Sangat Baik
8.00–8.75: Istimewa
9.00–10.00: Luar Biasa
Kopi yang total skornya ≥ 80 poin diklasifikasikan sebagai Specialty Coffee.